Allah Akan Mudahkan Jalan Menuju Surga
Allah Akan Mudahkan Jalan Menuju Surga
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah atas limpahan
nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat
Sehat dan nikmat-nikmat yang lain yang kita tidak akan bisa menghitungnya.
وَآتَاكُمْ
مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا
إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu
tidak dapat menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah)." QS. Ibrahim : 34.
Kita wajib bersyukur
atas nikmat Allah, sebagaimana Allah SWT
perintahkan di dalam Al-Quran :
فَاذْكُرُونِي
أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku." QS. Al Baqarah : 152
Agama ini adalah
nasihat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : ""Agama itu Nasihat
(3x)." Kami bertanya, "Untuk siapa wahai Rasulullah?" Beliau
menjawab, " Untuk Allah, KitabNya, RasulNya, dan untuk pemimpin kaum
Muslimin serta kaum Muslimin pada umumnya." (HR.Muslim) dari jalan Abu
Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Dari RA.
Kewajiban Menuntut Ilmu (Syar'i)
Ilmu adalah pokok segala urusan. Jangankan masalah ibadah
kepada Allah, masalah duniawi saja kita butuh yang namanya ilmu. Berapa banyak
manusia yang menuntut ilmu untuk duniawi hingga bertahun-tahun lamanya,
sehingga sebagian besar dari mereka lalai untuk menuntut ilmu syar'i (ilmu
agama).
Padahal ilmu syar'i
itu lebih penting, bagaimana mungkin seseorang bisa beribadah kepada Allah
dengan benar tanpa ilmu ? Mustahil. Maka dari itu Al Imam Al Bukhari
rahimahullah memberikan bab khusus di dalam kitab Shahih Bukhari yaitu bab :
" Al 'Ilmu Qoblal Qouli wal 'Amal " (Bab : Ilmu sebelum beramal dan
berbuat)
Dalilnya adalah
firman Allah SWT :
" Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan ( Yang Haq )
melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu " QS. Muhammad : 19.
Allah SWT memulainya
dengan ilmu sebelum ucapan dan perbuatan. Firman Allah " Maka ketahuilah,
bahwa tidak ada Tuhan ( Yang Haq ) melainkan Allah " ditujukan kepada Nabi
Muhammad SAW dan juga mencakup seluruh
umat. Ini merupakan perintah untuk berilmu (Ketahuilah). Sedangkan firman Allah
"dan mohonlah ampunan bagi dosamu" merupakan perintah untuk beramal
(berbuat).
Perlu kita ketahui
bersama bahwa wajib hukumnya menuntut ilmu (ilmu syar'i) bagi setiap muslim.
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan
oleh Ibnu Majah dari sahabat Anas bin Malik RA dari Nabi SAW , beliau bersabda,"
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim." Yang dimaksud dengan ilmu
disini sebagaimana penjelasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
rahimahullah adalah ilmu syar'i yang dibawa oleh syariat.
Inilah ilmu yang mana
pemiliknya dipuji, demikian pula orang yang mengajarkan dan mempelajarinya.
Bukan ilmu yang berkenaan dengan dunia, seperti ilmu hitung, ilmu ukur, dan
lain sebagainya.
Ilmu syar'i terbagi
menjadi dua bagian : sebagian fardhu 'ain yang mana setiap orang wajib
mempelajarinya dan sebagian fardhu kifayah yang apabila telah ada yang
mempelajarinya dengan ukuran cukup, maka gugur hukum wajibnya bagi orang lain.
Contoh Ilmu yang hukumnya fardhu 'ain yang wajib atas setiap
orang adalah kewajiban orang untuk mempelajari apa-apa yang wajib hukumnya
berkenaan dengan urusan agamanya.
Seperti keharusan
belajar tentang tauhid kepada Allah dan penjelasan tentang apa-apa yang merusak
dan membatalkannya berupa berbagai macam syirik, baik yang nyata atau yang
terselubung, yang kecil atau yang besar.
Demikian juga sholat,
sholat adalah fardhu atas setiap individu dan tidak pernah gugur dari seorang
muslim selamanya selama akalnya normal. Maka orang harus mempelajarinya dan
mempelajari apa-apa yang menjadi keharusan berupa tata cara bersuci dan
lain-lain sehingga ia benar-benar menyembah Allah dengan ilmu dan keyakinan.
Sedangkan yang fardhu
kifayah seperti ilmu waris, ilmu hadits, dan lain-lain. Wallahu a'lam bish
showab.
Keutamaan Menuntut Ilmu Syar'i
"Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"" QS. Az Zumar :
9
Jawabannya telah kita
ketahui bersama, bahwa tidak akan sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui. Ayat ini berbentuk kalimat tanya, tetapi
sebenarnya mempunyai arti kalimat peniadaan karena orang yang berilmu dan orang
yang tidak berilmu tidak akan pernah sama. Orang yang berilmu akan ditinggikan
derajatnya oleh Allah, sebagaimana firmanNya dalam Al Quran Surat Al Mujadilah
ayat 11 "...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." Allah
mengangkat beberapa derajat orang yang berilmu dan beriman karena memang
merekalah yang berhak mendapatkannya. Ini merupakan penjelasan dari Syaikh
Salim bin 'Ied Al Hilali hafidzohullah dalam kitabnya Bahjatun Nadziriin Syarh
Riyaadhish Shalihiin.
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar: